- Hilangnya Habitat
Daftar
Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) menunjukkan bahwa hilangnya
habitat yang diakibatkan manajemen pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan
menjadi penyebab terbesar hilangnya keanekaragaman hayati. Lahan yang tersedia
untuk kehidupan tumbuhan dan hewan semakin sempit karena digunakan untuk tempat
tinggal penduduk, dibabat untuk digunakan sebagai lahan pertanian atau
dijadikan lahan industri.
2. Pencemaran Tanah, Udara, dan Air
zat
pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan dari aktivitas
manusia. Beberapa polutan berbahaya bagi organisme. Contohnya penggunaan CFC
yang berlebihan menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang. Akibatnya
intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke bumi meningkat dan menyebabkan
berkurangnya biomassa fitoplankton di lautan yang menyebabkan terganggunya
keseimbangan rantai makanan organisme.
3. Perubahan Iklim
Salah
satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas CO2 yang
menimbulkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1-3
derajat celcius dalam kurun waktu 100 tahun. Kenaikan suhu tersebut menyebabkan
pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan air laut sekitar 1-2 meter yang
berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan.
4. Eksploitasi Tanaman dan Hewan
Eksploitasi
hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan terhadap komuditas
yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Eksploitasi yang berlebihan dapat
menyebabkan kepunahan spesies-spesies tertentu, apalagi bila tidak diimbangi
dengan usaha pengembangbiakannya.
5. Adanya Spesies Pendatang
Masuknya
spesies dari luar ke suatu daerah sering kali mendesak spesies lokal yang
sebenarnya merupakan spesies penting dan langka di daerah tersebut. Beberapa
spesies asing tersebut dapat menjadi spesies invasif yang menguasai ekosistem.
Contohnya ikan pelangi yang merupakan spesies endemik danau Ayamaru, Papua
Barat terancam punah karena dimangsa oleh ikan mas yang dibawa dari Jepang dan
menjadi spesies invasif di danau tersebut.
No comments:
Post a Comment